Kecamatan Lakbok


Lakbok merupakan Daerah pertanian  terlebih ditunjang denngan saluran irigasi. Hampir Teknis, teknis ada yang belum sebagian tapi memang bentuk lokasinya seperti Mangkuk Bakso (Juntis) mungkin menunggu kebaikan alam. Sebagian besar penduduk di Kecamatan Labok bermata pencaharian dalam bidang pertanian. Mayoritas masyarakatnya  adalah petani yang mengandalkan kehidupan dari hasil-hasil pertanian terutama padi dan yang lainnya seperti Gula dan kelapa . Dengan latar belakang tersebut, kemajuan dalam bidang pertanian akan bisa merubah taraf kehidupan petani menjadi lebih baik dan lebih sejahtera. Terlebih saat ini pada Modern perkembangan teknologi sudah berubah drastis seperti membalikan tepak tangan, sehingga bidang pertanian juga diharapkan dapat memanfaatkan perkembangan teknologi untuk mewujudkan pertanian yang maju.


Kecamatan Lakbok  merupakan salah satu daerah yang berada di ujung  selatan Kabupaten Ciamis. Kecamatan  ini menyimpan potensi yang sangat baik terutama dalam bidang pertanian. Seperti sudah diketahui secara umum, bahwa salah satu Kecamatan yang menjadi bagian dari Kabupaten Ciamis merupakan lumbung padinya Kabupaten Ciamis.

Secara umum, jika kita berkunjung ke Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis, kita akan banyak menjumpai banyak areal persawahan yang ditanami dengan padi. Tanaman padi ini sangat mendominasi wilayah Lakbok . Oleh karena itu tidak heran jika Lakbok terkenal dengan lumbung padinya Kabupaten Ciamis. Hal itu menunjukkan bahwa kita mempunyai sumber daya alam yang sangat mendukung untuk mengembangkan pada sektor pertanian. Tinggal bagaimana kita bisa memanfaatkan sumber daya alam tersebut, tentunya dengan selalu mempertimbangkan kearifan lokal daerah tersebut.

Sebelum menjadi areal persawahan, berdasarkan cerita turun temurun lakbok awalnya terkenal dengan sebutan rawa lakbok. Rawa lakbok merupakan rawa yang berada di kawasan Lakbok ciamis yang berdekatan dengan Kota Banjar Jawa barat. Konon lakbok merupakan rawa gambut dengan luas mencapai 3000 hektar dengan kedalaman antara 6-10 meter. Rawa lakbok pada masa lalu banyak ditumbuhi beragam spesies tanaman langka di tanah jawa, seperti ficus retusa, Elaocarpus littoralis, Nephralepis radicans, Scirpodendron ghaeni, Flascopa scandens, Stenochlaena palustris, dan Licuala sp. Reklamasi lakbok mulai dibuat sejak tahun 1924. Untuk sejarah lakbok secara lebih lengkap dapat membaca naskah sunda karangan R.A. Wiratanuningrat dengan judul "Ngabukbak lakbok".

Lakbok merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Ciamis yang terdiri dari 10 Desa, yaitu:

  • Desa Baregbeg
  • Desa Cintajaya
  • Desa Cintaratu
  • Desa Kalapasawit
  • Desa Kertajaya
  • Desa Puloerang
  • Desa Sidaharja
  • Desa Sindangangin
  • Desa Sukanagara
  • Desa Tambakreja

Kecamatan lakbok merupakan wilayah dengan jumlah penduduk kurang lebih 35.011 jiwa yang terdiri dari laki-laki sebanyak 17.273 jiwa dan perempuan sebanyak 17.738 jiwa. Luas wilayah Lakbok kurang lebih 58 km persegi. Kecamatan lakbok sebelah barat berbatasan dengan Kota Banjar dan Kecamatan Purwadadi, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Cilacap Jawa Tengah, sebelah utara berbatasan dengan kota Banjar dan sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Banjarsari dan Kecamatan Padaherang.

Potensi penggunaan lahan di Kecamatan Lakbok yaitu 3.317 hektar irigasi teknis, 20 Hektar irigasi non PU, 5 hektar rawa, 1.248 hektar bangunan, 323 hektar tegal/kebun. Potensi lakbok mengarah pada bidang pertanian. Sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani. Sebagian besar dalam satu tahun mengalami 2 kali masa tanam dan panen padi. Mulai tahun 2015  Berharap penerapan panen bisa satu tahun 3 kali dengan memanfaatkan saluran irigasi yang sudah diatur sedemikian rupa. Rakyat Lakbok sangat menunggu penerapan teknologi untuk mengembangkan potensi pertanian di Kecamatan lakbok Kabupaten Ciamis.

Post a Comment

0 Comments